2020, Produk Kemasan Potensial Cetak Omzet USD1 Triliun

Produk Kemasan
pixabay.com

PRODUK kemasan berpotensi besar mencetak penjualan hingga USD1 triliun pada 2020 nanti. Akan tetapi, banyak hal yang harus dilakukan untuk meraih ini.

Prediksi ini diungkapkan para pakar industri saat panel diskusi di pameran Drupa di Dusseldor, Jerman, pekan lalu. Pameran Drupa merupakan eksibisi percetakan dan produk cetak terbesar di dunia.

Dalam diskusi tersebut, disebutkan bahwa kemampuan pabrikan percetakan dan kemasan untuk mengikuti kecepatan dan perubahan permintaan konsumen, baik itu produk kemasan pesanan khusus yang bersifat personal dan dicetak secara digital, atau permintaan untuk produk mewah dan bahan-bahan yang berkelanjutan merupakan faktor kunci kesuksesan industri ini.

Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Eropa, Liz Wilks, mengungkapkan, pertumbuhan produk dari bahan kertas dipengaruhi sejumlah faktor. Mulai dari tampilan, hingga kesesuaian untuk berbagai teknik cetak, serta tetap memerhatikan faktor keberlanjutannya.

”Kita bisa melihat akan ada lebih dari 9 miliar konsumen di planet ini pada tahun 2050 dan akan lebih banyak orang yang akan hidup di perkotaan. Hal ini akan menyebabkan permintaan lebih banyak untuk jasa makanan dan juga kemasan makanan untuk dibungkus,” tuturnya.

Semua panelis setuju bahwa pasar produk mewah akan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan produk kemasan, diperkirakan mencapai 19% secara nilai pada 2019. Selain itu, menciptakan nilai pasar sebesar USD17,7.

Pertumbuhan produk kemasan di sepanjang Asia Pasifik, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, diperkirakan mencapai 6% dan 9% per tahun seiring dengan pertumbuhan generasi konsumen baru yang mulai mengakses produk-produk kemasan mewah.

Sementara, pasar yang mapan di Eropa Barat dan Amerika Utara juga akan meningkat sebesar 3% per tahun, sebagian besar dipengaruhi oleh sektor produk kemasan pesanan khusus yang dipersonalisasi seperti pasar minuman beralkohol.

APP Sinar Mas sebagai produsen kertas dari Indonesia ikut terlibat di pameran Drupa yang digelar 31 Mei-10 Juni 2016 ini. Ajang empat tahunan kali ini diikuti lebih dari 1.800 peserta pameran dari 54 negara dan fokus dalam teknologi terbaru percetakan, produk kemasan, multichannel, percetakan tiga dimensi, percetakan fungsional, dan teknologi percetakan ramah lingkungan.

”Sebagai perusahaan Indonesia berkelas dunia, APP sangat bangga bisa ambil bagian dalam salah satu eksibisi terbesar di dunia ini,” ujar Djohan Gunawan, Chief Commercial Officer APP.

Pada pameran Drupa kemarin, salah satu produk utama APP yang dipamerkan adalah Foopak.

”Foopak merupakan produk kemasan makanan kami yang semakin populer di kalangan kelas menengah dan menjadi standar bagaimana makanan yang sehat itu seharusnya dikemas. Dengan Foopak, kami berupaya menciptakan wadah makanan yang bersumber dari bahan berkelanjutan, mudah didaur ulang dan memiliki standar biodegradable,” kata Djohan.

Ia menjelaskan, produk kertas dari APP diproduksi secara berkelanjutan dan memerhatikan standar keramahan lingkungan. Ini sesuai dengan komitmen dalam Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy) yang diluncurkan sejak Februari 2013 silam.

Melalui komitmen ini, APP sepenuhnya siap mengimplementasikan Voluntary Partnership Agreement (VPA) yaitu sebuah kesepakatan kerjasama yang ditetapkan oleh European Union Timber Regulation (EUTR) melalui rencana aksi FLEGT (ForestLaw Enforcement Government & Trade).

VPA juga merupakan bentuk dukungan APP atas upaya pemerintah untuk memperluas produk Indonesia di Eropa dan menentang pembalakan liar di hutan hujan tropis Indonesia. (inx)