Dua Jempol untuk Inovasi Banyuwangi dan Jember

Dua Jempol untuk Inovasi

SUDAH waktunya pemerintah daerah berinovasi untuk meningkatkan layanan pada masyarakat. Seperti halnya Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember yang terus berbenah dalam hal ini.

Jika melihat progresnya, sepertinya kedua daerah tersebut memang layak diacungi jempol. Bahkan, bisa menjadi acuan bagi daerah lainnya.

Polres Banyuwangi, misalnya, telah menerapkan sistem pemantauan secara online sehingga berbagai peristiwa bisa dipantau real time. Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) dalam pembuatan e-KTP pun berjalan cepat tanpa embel-embel kehabisan blanko.

Banyuwangi juga memiliki Smart Kampung. Lokasinya Kampung Melayu Baru, tak jauh dari pusat kota Banyuwangi.

Tak heran jika inovasi-inovasi tersebut membuat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi, terkesan. ”Banyak inovasi yang dilakukan, dibanding setahun lalu saat saya datang kesini,” ujar Yuddy dalam acara Safari Ramadan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (24/6).

Rangkaian Safari Ramadan Menteri PANRB, diawali dengan mengunjungi Mapolres Banyuwangi, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Smart Village Kampunanyar, pantai Solong, KPPBC Banyuwangi, dan berbuka puasa bersama di Pendopo Kabupaten Banyuwangi.

Tiba di Bandara Blimbingsari, Yuddy langsung menuju Mapolres Banyuwangi untuk menyaksikan pemusnahan minuman keras (miras) ilegal hasil operasi jajaran Polres Banyuwangi dalam bulan Ramadan.

”Ini merupakan hasil operasi sejak awal Ramadhan,” ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Budi Siswanto.

Dari situ, Safari Ramadan berlanjut ke Dinas Dukcapil untuk meninjau sejauh mana pelayanan administrasi kependudukan di wilayah tapal kuda ini.

Berbeda dengan beberapa daerah yang sudah dikunjungi sebelumnya, di Banyuwangi tidak terjadi kelangkaan blangko e-KTP. Pelayananpun berjalan cepat dan warga yang datang tampak nyaman, meskipun meteka tengah menjalankan ibadah puasa.

Fitria, seorang wanita tengah baya yang sedang mengurus pembuatan kartu keluarga (KK), mengaku pelayanannya baik dan cepat. ”Paling tiga hari selesai pak,” ujarnya.

Menteri juga meninjau sistem absensi di kantor ini. Namun, sistem finger print masih bersifat parsial sehingga belum bisa terintegrasi dengan SKPD lain. ”Saya minta dibuat sistem absensi yang terintegrasi sehingga pengawasan disiplin pegawai lebih tertib,” ujar Yuddy.

Bupati Banyuwangi Azwar Annas, sepertinya tak ingin menyia-nyiakan kunjungan Menteri PANRB, dan mengajaknya menyambangi Kampung Melayu Baru.

”Kalau Bandung punya Smart City, kami punya Smart Kampung,” ujar Azwar Annas.

Azwar menjelaskan, inovasi ini diarahkan untuk memutus kemacetan informasi dari desa. Dengan sistem ini masyarakat dapat menyampaikan laporan melalui fibber optic.

”Kalau dulu masyarakat tak berani laporkan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), sekarang bisa langsung. Kami menggunakan grup WA dengan para pimpinan daerah, sehingga bisa segera diatasi,” imbuhnya.

Bukan hanya Smart kampung yang ditunjukkan Annas, tetapi juga upaya pengembangan wisata bahari di pantai Solong. Di sini, sembari ngabuburit, Yuddy dan rombongan menikmati semilirnya angin pantai.

”Di pantai ini sangat tepat untuk menikmati sunrise, karena habis subuh matahari sudah terlihat,” ucap Bupati berpromosi.

Dari pantai Solong, Safari Ramahan bergeser ke kantor Bea Cukai untuk meninjau pelayanan di unit kerja Kementerian Keuangan tersebut. Selanjutnya Yuddy merangsek ke Pendopo Kabupaten Banyuwangi untuk berbuka puasa bersama para aparatur sipil negara (ASN) setempat.

Usai buka puasa, rombongan meninggalkan Banyuwangi untuk melanjutkan perjalanan ke Jember.

Inovasi Kentongan Online ala Polres Jember
Inovasi pelayanan publik tampaknya sudah merasuki jiwa dan merupakan semangat yang terus menggelora di lingkungan Polres Kabupaten Jember, Jawa Timur. Bahkan, Polres Jember siap menjawab tantangan Menteri PANRB untuk menjadi contoh seluruh Polres di tanah air dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sejumlah Inovasi pelayanan publik yang dilakukan Polres Jember, khususnya pada 2016 ini tampaknya sudah dirasakan masyarakat di belahan selatan Provinsi Jawa Timur ini. Kentongan online misalnya, telah menjawab persoalan kamtibmamas.

”Kalau sekarang orang bisa pesan ojek online dengan cepat, kami siap hadir lebih cepat daripada ojek online untuk melayani dan melindungi masyarakat Jember,” ujar Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif di sela-sela silaturahmi dengan Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi di Jember, Jawa Timur.

Menteri Yuddy pun mengapresiasi berbagai terobosan dan Inovasi yang dilakukan Polres Jember. Yuddy juga mendorong agar Polres Jember tidak berhenti sampai di situ,  tetapi terus melakukan inovasi.

”Inovasi tidak harus dengan teknologi canggih, dan berbiaya mahal. Kentongan online ini sangat sederhana dan biayanya tidak mahal,” ujar Yuddy.

Kentongan online hanya satu dari berbagai inovasi Polres Jember. Kapolres Sabilul Alif mengungkapkan,  inovasi dimaksud antara lain Jember Suwar Suwir, yakni suasana warga aman religius sahabat intelektual dan kreatif. Inovasi ini sangat dekat dengan keseharian masyarakat, karena diambil dari nama makanan kecil khas Jember.

Lebih lanjut Sabilul Alif mengatakan, aplikasi case organizer program (COP) yang digunakan sebagai fungsi kontrol bagi penyidik Satreskrim Polres Jember dan jajarannya yang sedang melaksanakan proses penyidikan perkara pidana yang dilaporkan masyarakat.

”Kami bisa dengan mudah  memantau dan mengetahui sejauh mana perkembangan kasus dan penyelidikan yang tengah dilakukan penyidik di manapun saya berada,” ujarnya.

Inovasi lain adalah program ”Izin Sita online”, sebuah aplikasi untuk mempermudah penyidik yang memerlukan izin khusus penyitaan, persetujuan penyitaan, dan penggeledahan untuk kepentingan penyidikan.

Dengan aplikasi ini, penyidik tidak harus datang ke pengadilan negeri Jember, tetapi cukup mengakses data dan PN akan memenuhi permintaan penyidik.

Inovasi yang sempat diperagakan di hadapan Menteri Yuddy adalah program ”We are Ready (WAR)” Polres Jember. Inovasi berbasis Android ini memadukan program revitalisasi kentongan dan program jempol (Jember Police Online).

Dengan aplikasi ini, polisi dapat merespons cepat setiap pengaduan masyarakat terkait Kamtibmas maupun tindak kejahatan. ”Kami optimistis program ini bisa menciptakan situasi aman, tenteram, dan damai,” ujarnya.

Terkait inovasi ini, Kapolres menjelaskan bahwa pihaknya menggandeng lebih dari 100 ribu netizen di Jember. Aplikasi ini juga tidak menggunakan anggaran khusus, tetapi cukup dengan anggaran ruton. ”Kami secara berkala kumpul dengan para netizen untuk lebih mengakrabkan,” imbuhnya.

Selain di bidang Kamtibmas, berbagai inovasi juga dilakukan di bidang registrasi dan identifikasi (Regident) Samsat. Disebutkan, ada ”BPKB Smart” dengan tujuan mempermudah masyarakat dalam pengurusan BPKB melalui sistem komputerisasi dan tanda tangan elektronik.

Inovasi lainnya, meliputi Samsat Keliling siang dan malam yang menjangkau warga di luar pusat kota secara efisien. ”Samsat Drive Thru”, ”Samsat Link” yang memungkinkan pembayaran pajak kendaraan bermotor dalam satu provinsi, dengan layanan khusus bagi ibu hamil dan lansia.

Polres Jember juga memberikan layanan khusus bagi nelayan melalui ”Samsat  Payment Poin Full Service”. Dalam hal ini nelayan secara otomatis akan didatangi petugas sehingga dapat melakukan pembayaran PKB di rumahnya.

”Seluruh pelayanan di bidang Regident telah mendapatkan sertifikat ISO 9001,” kata Kapolres. (inx)