Sayembara Desain Toilet Umum Berhadiah Total Rp350 Juta

Sayembara Desain Toilet Umum
Ilustrasi (Foto: Pinterest)

Release Insider | TIGA kementerian berkolaborasi dalam sayembara desain toilet umum yang diselenggarakan Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), Green Building Council Indonesia (GBCI), serta Expo Clean 2017. Penyelenggaraan sayembara tersebut sebagai upaya untuk mendapatkan ide segar dari masyarakat mengenai desain toilet umum yang nyaman, higienis, dan ramah lingkungan.

Keberadaan toilet umum yang nyaman, sangat penting. Terlebih di destinasi wisata. Sebab, toilet umum yang bersih dan sehat, akan membuat siapapun penggunanya merasa nyaman.

Nah, di Indonesia, terutama di daerah, keberadaan toilet umum yang nyaman, masih sulit ditemukan. Pun di bandara-bandara kecil, toiletnya terkesan alakadarnya. Bisa dibayangkan bagaimana pendapat para pengunjung (wisatawan) saat menggunakannya, bukan?

Dalam upaya membenahi keberadaan toilet umum tersebut, sayembara ini digelar. Penyelenggaraan sayembara desain toilet umum didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta beberapa sponsor industri.

Sayembara desain toilet umum terbagai dalam enam kategori. Antara lain toilet umum di kawasan wisata pegunungan, kawasan wisata pantai, kawasan konservasi alam, toilet apung di penginapan atau homestay, toilet umum bandara UPBU (Unit Penyelenggara Bandar Udara), dan toilet umum di pasar rakyat (tradisional).

Desain toilet umum tersebut terdiri atas toilet pria, toilet wanita, toilet disabilitas, janitor room dan ruang menyusui. Sayembara toilet umum ini terbuka untuk umum, baik mahasiswa, pekerja bidang desain, maupun arsitektur dan sipil.

Mau tahu hadiahnya? Panitia menyiapkan total hadiah hingga Rp300 juta. Satu pemenang utama dari masing-masing kategori berhak atas hadiah sebesar Rp50 juta.

Baca juga: Pamor Wonderful Indonesia Terus Meningkat

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman, mengatakan, Kemenpar menargetkan daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global akan berada di ranking 30 dunia pada 2019. Saat ini, posisinya berada di ranking 50 besar dunia, dari semula ranking 70.

Menurut Dadang, dari laporan World Economic Forum (Travel and Tourism Competitiveness Report) 2015 menyebutkan, indikator kelemahan pariwisata Indonesia antara lain pada infrastruktur pariwisata, infrastruktur ICT, health and hygiene, dan aksesibilitas yang meliputi masalah konektivitas, kapasitas kursi dan penerbangan langsung. Kelemahan-kelemahan inilah yang terus diperbaiki, termasuk untuk health and hygiene melalui program Sapta Pesona dan Sadar Wisata.

’’Melalui sayembara desain toilet umum ini kita harapkan sebagai media untuk memperbaiki unsur health and hygiene agar meningkat sesuai standar global,” tutur Dadang Rizki Ratman dalam jumpa pers di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (5/12).

Standar Fasilitas Publik

Ketua ATI Naning Adiwoso mengatakan, penyelenggaraan sayembara desain toilet umum ini sebagai upaya memberi kesadaran kepada pemerintah daerah dan pengelola destinasi wisata untuk menyediakan fasilitas toilet umum yang layak bagi masyarakat.

”Ini merupakan bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan 2020 (Sustainable Development Goals 2020) yakni menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang. Karena itu kami sangat menghargai respon positif dari pemerintah dan industri yang juga memiliki pemikiran sama dan mendukung penuh program kami,” kata Naning Adiwoso.

Menurut Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Noer Adi Wardojo, Pusat Standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, telah menetapkan berbagai standar fasilitas publik yang harus ada di pasar tradisional, termasuk di antaranya adalah toilet umum.

’’Kami sangat menghargai berbagai ide dari masyarakat mengenai desain toilet umum serta berharap bahwa pemerintah daerah dapat menggunakan desain pemenang untuk digunakan sebagai inspirasi dalam pembangunan dan renovasi pasar-pasar tradisional serta berbagai fasilitas publik di wilayahnya,” kata Noer Adi Wardojo.

Baca juga: Potensi Wisata Religi Terganjal Infrastruktur

Senada dengannya, Direktur Bandara Yudhi Sari Sitompul bahwa Kemenhub dalam tugasnya membangun dan mengelola UPBU bandara di daerah-daerah bertekad untuk mengerjakan amanahnya secara profesional.

’’Toilet umum bandara yang manusiawi akan memberi kepuasan bagi pengguna bandara yang tinggal di daerah maupun berkunjung ke daerah-daerah karena mereka juga dapat menikmati fasilitas umum yang baik dan terawat, ” kata Yudhi Sari Sitompul.

Sementara itu, Green Building Council Indonesia (GBCI) dengan pemahamannya atas arsitektur bangunan, telah membuat mekanisme Sayembara Desain Toilet Umum dengan memasukkan unsur ramah lingkungan sebagai salah satu kriteria penilaian. Menurut Direktur PT Media Artha Sentosa, Teddy Halim, kegiatan Expo Clean mendukung ATI dan GBCI dalam menyelenggarakan sayembara desain toilet umum yang para pemenangnya akan diumumkan pada malam pembukaan South East Asia Toilet (SEAT) Conference pada 23 Maret 2017.

’’Selain kepada pendukung dari Kemenpar, Kemenhub dan KLHK, kami juga berterimakasih kepada sponsor dari industri yaitu produsen kloset Toto, produsen tissue Livi, keramik Arwana, serta GRC Board dan Bluescope yang telah membantu mewujudkan sayembara ini,” kata Teddy Halim. (inx)