
Rizal memaparkan bahwa dulu tidak ada kecenderungan untuk melakukan bom bunuh diri. Tapi sekarang dengan semakin lebarnya kesenjangan ekonomi, meningkatnya kemiskinan, dan terjadinya kepincangan ekonomi, maka tingkat kecenderungan untuk melakukan alasan bom bunuh diri pun menjadi meningkat.
Menko Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya Rizal Ramli (RR) mengatakan, peristiwa ledakan bom bunuh diri di pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin, Jakarta, siang tadi, dipicu adanya kesenjangan. Pihak Badan Intelijen Negara (BIN) pun sebenarnya sudah mensinyalir hal ini akan terjadi.
”Sebelum tahun baru, sudah ada sinyalir dari teman-teman BIN dan POLRI. Kejadian peledakan bunuh diri ini terjadi karena kesenjangan ekonomi yang semakin lebar. Karenanya, pemerintah harus all out untuk menyelesaikan masalah kesenjangan ini,” ujarnya di sela-sela acara diskusi kebangsaan di Jakarta, Kamis (14/1).
Kita sebagai masyarakat harus bahu membahu bersama instansi lainnya dalam upaya untuk menghilangkan kesan ideologi radikal. ”Saya mengharapkan Kyai dari NU dan Muhammadiyah bisa lebih aktif untuk menyebarkan bahwa Islam itu adalah agama cinta damai,” imbuhnya.
Ketika ditanya dampak ditimbulkan peristiwa ini pada sektor investasi, Rizal Ramli menjawab, ”Dampak itu akan hilang seiring waktu. Seperti kasus JW Marriot.”
Seperti diberitakan, peristiwa peledakan di pos polisi samping pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin, Jakarta, menyebabkan enam korban tewas dan 10 lainnya lainnya luka-luka. [RI]
Berikut nama korban tewas berdasarkan data dari Kompol Kasmono, Kapolsek Senen, Jakarta Pusat:
1. Budi Rachmat (35), Depok City, Blok Anggrek No. 2 H7
2. Aiptu Dodi Maryadi (48), Anggota Lantas Menteng
3. Aiptu Budiono, Anggota Provost Polres Jakarta Pusat
4. Anggun Kartika Sari (24), Condet, Jakarta Timur
5. Chaerul Islami bin Muhdar Arifin (21)
6. Yohannes Antonius Maria (48)