Dalam keterangannya pada konferensi pers yang diselenggarakan di Lobby Blok 1 Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Dirjen Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Tuti Hendrawati Mintarsih mengatakan keinginannya terkait peringatan ini, “Kita ingin mengajak masyarakat semua peduli pada masalah sampah, kemudian kita juga tahu Indonesia penghasil sampah plastik nomor 2 di dunia, jadi kita ingin agar peringkat itu kemudian dapat berubah, kita jadi tidak masuk ranking tersebut karena ternyata bukan rangking yang positif”.
Peringatan ini sebagai awal komitmen Indonesia Bergerak Bebas Sampah 2020.
Acara puncak peringatan HPSN 2016 akan segera dilaksanakan pada hari Minggu 21 Februari 2016. Acara akan dipusatkan di Depan Hotel Mandarin Oriental Jakarta. Presiden Joko Widodo dan beberapa Menteri Kabinet Kerja dijadwalkan turut hadir pada acara tersebut.
Konferensi pers ini juga dihadiri oleh Sekretaris Badan Perlindungan Konsumen Nasional Ir. M.H. Indra Jaya, M.Si; Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Tutum Rahanta; dan Perwakilan Komunitas Peduli Sampah, Sdr. Bijaksana Junerosano yang bisa disapa Seno.
Puncak peringatan HPSN 2016 akan diisi oleh berbagai aksi, yaitu: pencanangan uji coba penghematan kantong plastik, deklarasi bergerak menuju Indonesai bersih sampah 2020 yang akan disampaikan oleh komunitas peduli sampah, pengusaha dan pemerintah kota/kabupaten, penandatanganan sampul prangko HPSN 2016 oleh Presiden Jokowi dan teleconference Presiden yang akan berdialog dengan empat kota yaitu Walikota Bandung, Walikota Surabaya, Walikota Makassar, dan Walikota Balikpapan. Hal ini menandai gerakan gotong royong atau kerja bakti bersih-bersih serentak di seluruh Indonesia.
APRINDO sangat mendukung kampanye kantong plastik berbayar, meskipun menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Tutum Rahanta, “Beberapa anggotanya sudah melaksanakan program ini sejak lama meskipun dengan berbagai macam mekanisme yang bervariasi”.
Ditambahkan juga bahwa APRINDO menginginkan agar lembaga-lembaga perlindungan konsumen membantu mengkampanyekan program kantong pastik berbayar ini agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat yang akan merugikan para anggota APRINDO.
Selain itu Perwakilan Komunitas Peduli Sampah, Seno menyatakan bahwa, “Hingga saat ini telah terdaftar sebanyak 706 komunitas dari seluruh Indonesia yang akan ikut terlibat dalam aksi puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2016”.
Komunitas peduli sampah ini berasal dari 141 kota/kabupaten. Seno juga menegaskan bahwa, “Kita sudah tidak tahan lagi, rakyat Indonesia ingin mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020”. Seno dan kawan-kawannya juga telah mengembangkan aplikasi dan website yang akan memudahkan masyarakat yang peduli lingkungan untuk dapat berpartisipasi mendukung Indonesia Bergerak Bebas Sampah 2020, yaitu di website: bergerak.bebassampah.id
Kemudian Sekretaris Badan Perlindungan Konsumen Nasional Ir. M.H. Indra Jaya, M.Si menyatakan bahwa, “kita harapkan ini start awal, melalui pengurangan sampah kantong plastik kita harapkan menjadi awal pengurangan sampah secara keseluruhan dan bagaimana mengendalikannya”.
Dari sisi konsumen pasti akan mendukung program ini apalagi juga bermanfaat mengurangi sampah sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat yang kreatif dalam membuat kerajinan kantong belanja yang bisa dipakai berulang kali.
Permasalahan sampah sudah meresahkan, tiap tahunnya, kota-kota di dunia menghasilkan sampah hingga 1,3 miliar ton. Diperkirakan oleh Bank Dunia, pada tahun 2025, jumlah ini bertambah hingga 2,2 milir ton. Fakta tentang sampah nasional pun sudah cukup meresahkan, yaitu bahwa Indonesia adalah peringkat kedua di dunia penghasil sampah plastik ke Laut setelah Tiongkok.
Selain itu sampah plastik hasil dari 100 toko/gerai anggota APRINDO selama 1 tahun akan menghasilkan 10,95 juta lembar sampah kantong plastik yang berarti sama dengan luasan 65,7 Ha kantong plastik atau sekitar 60 kali luas lapangan sepakbola.
Rencananaya melalui momen puncak peringatan HPSN 2016, ujicoba penerapan kantong plastik berbayar sekaligus akan dilakukan di 23 kota di Indonesia dan Provinsi DKI Jakarta. Hal ini penting untuk mendorong perilaku masyarakat agar lebih bijak dalam penggunaan kantong plastik serta prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle) dalam pengelolaan sampah.