Ketika UMKM Melebur di Pasar Rakyat

Festival Pasar Rakyat Sragen

INDONESIA memiliki jutaan pelaku usaha mikro kecil dan mengah (UMKM). Di Sragen, Jawa Tengah, sebanyak 25 pengusaha UMKM melebur dalam Festival Pasar Rakyat.

Ya, pasar rakyat menjadi tempat yang pas untuk memasarkan produk-produk UMKM. Itu sebabnya, Yayasan Danamon Peduli menghadirkan Festival Pasar Rakyat (FPR) dalam salah satu program utamanya tahun ini sebagian dari corporate social responsibility (CSR) dengan anggaran mencapai Rp12,5 miliar.

FPR di Pasar Bunder, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, merupakan kali ke-9 yang dilaksanakan Danamon Peduli. Kegiatan ini sekaligus menjadi rangkaian peringatan hari ulang tahun Kabupaten Sragen yang ke-270.

Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi, mengungkapkan, Indonesia adalah bangsa yang kaya, hal ini tercermin dari keberagaman pasar tradisional atau pasar rakyat yang kita miliki.

’’Sebuah pasar menjadi refleksi dari kekayaan dan perkembangan ekonomi daerahnya,’’ katanya.

’’Di dalam sebuah pasar tidak saja bisa kita dapati berbagai komoditas yang umum dan khas, namun juga hal baik lainnya seperti jejak sejarah, arsitektur, kekayaan kuliner, kearifan lokal serta akulturasi budaya,” ujar Restu menambahkan.

Pasar Bunder merupakan salah satu pasar percontohan program Pasar Sejahtera (Sehat, Hijau, Bersih, Terawat) yang dijalankan Danamon Peduli dan bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Sragen sejak 2010. Melalui kampanye yang berjudul Jelajah Pasar Rakyat Nusantara dan kegiatan FPR, Danamon Peduli mengambil langkah strategis dengan memasukkan aspek promosi di dalam pelaksanaan program Pasar Sejahtera.

Festival Pasar Rakyat Sragen diawali dengan Festival Kuliner pada 15 Mei 2016, bertepatan dengan kegiatan Car Free Day di alun-alun Kabupaten Sragen. Festival Kuliner tersebut menampilkan sekitar 25 UMKM yang menjajakan ragam panganan dan minuman, serta berpartisipasi dalam beberapa kategori perlombaan seperti: ’’Makanan Terfavorit”, ’’Kostum Terbaik”, serta ’’Tatanan Dagang Terbaik.”

Rangkaian acara dilanjutkan pada 15 – 18 Mei 2016, melalui study tour pelajar SMA/sederajat ke Pasar Bunder, lomba cerdas cermat antar pasar, lomba siaran di radio komunitas Swara Swadaya Pasar Bunder dan lomba desain t-shirt dengan tema ’’Hari Ulang Tahun Sragen dan Pasar Rakyat.” Sedangkan untuk puncak acara digelar kirab komunitas Pasar Bunder, talkshow, amazing race pasar, lomba wiron, lomba mengenakan pakaian adat Jawa Tengah dan Bank Sampah Award.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Perbankan Mikro Danamon, Satinder Pal Singh Ahluwalia, menjelaskan bahwa pasar rakyat memiliki fungsi penting terhadap kesejahteraan masyarakat karena di dalamnya terdapat pengusaha-pengusaha mikro yang berkontribusi dalam perekonomian wilayah maupun nasional dan juga dalam menciptakan lapangan kerja.

’’Dengan pengalaman 12 tahun bermitra bersama para pedagang pasar, peran Danamon Simpan Pinjam bukan hanya menyediakan layanan perbankan kepada pedagang pasar sebagai nasabah, namun juga membantu mereka menjadi pengusaha mikro yang sukses,” tutur Satinder. (inx)