Laba Bersih Viva
Ilustrasi (Foto: IST)
release insider

Release Insider | LABA bersih VIVA (PT. Visi Media Asia Tbk.) Pada semester I-2017 berhasil menembus angka Rp217 miliar. Pencapaian ini menegaskan posisi VIVA sebagai grup media dengan pertumbuhan kinerja tertinggi di antara grup media yang tercatat di bursa Indonesia.

Pertumbuhan pendapatan VIVA, naik 9 persen dari Rp1,219 triliun pada semester I-2016 menjadi Rp1,330 triliun pada periode yang sama tahun ini. Sedangkan entitas anak Perseroan, PT. Intermedia Capital Tbk. (MDIA) pada semester I-2017 berhasil membukukan pendapatan tertinggi di Industri dengan pertumbuhan pendapatan mencapai 20 persen.

Keberhasilan ini didukung oleh kinerja operasional yang konsisten, bukan hanya mempertahankan namun mampu meningkatkan audience share dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Presiden Direktur VIVA, Anindya N. Bakrie, kinerja semester I-2017 adalah bukti bahwa VIVA mampu meningkatkan audience sharesnya, melalui Entitas Anaknya yaitu ANTV.

”ANTV berhasil mempertahankan posisinya sebagai stasiun TV FTA Tier-1 dengan audience shares rata-rata 15,0 untuk periode semester 1 2017 (Source: Nielsen, 11 Market, TA All People, All Day Part, 1 Januari – 30 Juni 2017),” ujarnya.

Baca juga: Pendapatan Tumbuh 281 Persen, Viva Group Bagikan Dividen Rp100 Miliar

Mengawali semester II-2017, rata-rata audience shares ANTV untuk periode 1 Juli – 30 Agustus berada di posisi tertinggi di antara seluruh stasiun TV FTA dengan 15,9.(Source: Nielsen, 11 Market, TA All People, All Day Part, 1 Juli – 30 Agustus 2017)

”Keberhasilan VIVA untuk kembali mencatat kinerja yang positif selama semester I-2017 menunjukkan VIVA sudah berada pada arah yang benar, dan hal ini tidak lepas dari strategi programming yang diterapkan dengan menayangkan konten-konten yang terbukti menarik dan diminati oleh pemirsa,” kata Anin.

Selama semester I-2017 laba bersih VIVA melonjak 118 persen dari Rp100 miliar pada periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp217 miliar. Pencapaian VIVA yang baik pada semester I-2017 ini didukung pula oleh strategi konvergensi untuk pertumbuhan (convergence for growth), yang telah dijalankan dengan mensinergikan stasiun televisi Free to Air (FTA) ANTV dan tvOne dengan portal digital viva.co.id, diperkenalkannya aplikasi VIVA dan tvOne Connect, program-program off-air dan memanfaatkan secara maksimal kekuatan media sosial, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan (engagement) pemirsa dalam menikmati konten-konten di layar kaca.

Lebih lanjut, pelaksanaan strategi micro-targeting, terus konsisten menempatkan ANTV yang fokus pada konten hiburan, dan tvOne di konten berita, serta olah raga menjadi yang terunggul di segmentasinya. Terbukti konten olah raga sepakbola melalui Liga 1 dan Liga 2 serta program One Pride MMA Indonesia menjadi program olah raga terdepan dan terfavorit pemirsa.

”Keduanya saling melengkapi dan memiliki segmen pemirsa yang berbeda. ANTV dengan berbagai terobosan dan penayangan program-program yang bukan mainstream berhasil mencapai targetnya mempertahankan poisisinya sebagai stasiun televisi Tier-1, demikian pula tvOne merealisasikan targetnya dengan tetap berhasil mempertahankan posisinya sebagai stasiun berita dan olahraga #1,” terangnya.

Baca juga: Strategi VIVA di Tengah Gempuran TV Berbayar

Anindya menambahkan, ke depannya VIVA akan terus menerapkan strategi yang sudah terbukti memberikan hasil yang sangat memuaskan, dan akan terus berupaya untuk menayangkan konten-konten yang berkualitas sehingga dapat menghibur para pemirsa diseluruh tanah air. Dengan strategi yang telah terbukti serta pencapaian kinerja semester I-2017, VIVA memiliki tingkat optimisme tinggi bahwa pertumbuhan kinerja dapat dilanjutkan di semester berikutnya.

Masih akan berlanjut

Analis pasar modal Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada, mengutarakan pertumbuhan pendapatan VIVA yang sangat positif di 2016 lalu, masih akan berlanjut pada tahun ini. Pertumbuhan keuangan yang signifikan pada semester I-2017 dengan laba bersih VIVA mencapai 118 persen, membuat perusahaa  tersebut berada di atas para pesaingnya.

Reza mencontohkan, MNC yang pada semester I-2017 mengalami penurunan laba bersih sebesar -22 persen dan SCMA yang hanya mendapatkan laba bersih 1 persen.

Sementara Entitas Anak VIVA yakni MDIA pada semester I-2017 juga berada di atas pesaingnya dengan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 20 persen, jauh di atas MNC yang hanya mengalami pertumbuhan pendapatan 2 persen, dan SCMA dengan pertumbuhan pendapatan 3 persen.

Program-program yang disajikan oleh ANTV dengan konten hiburan dan tvOne melalui program berita dan ola hraga menjadi kekuatan tersendiri bagi VIVA.

”Program-program tersebut dikemas sesuai dengan keinginan dan minat pasar, dan saya lihat telah mendapatkan tempat di mata pemirsa. Saya melihat program seperti serial India dan komedi di ANTV serta program berita dan pertandingan sepakbola Liga 1 dan Liga 2 serta One Pride MMA di tvOne memiliki magnet tersendiri bagi pemirsa. Hal inilah yang akan menjadi daya tarik bagi pengiklan,” tutur Reza.

Ia menambahkan, melihat pencapaian VIVA yang begitu agresif, ia memproyeksikan ke depan kelompok usaha VIVA akan tumbuh menjadi entitas media yang cukup solid karena memiliki karakteristik yang sangat kuat. Dengan demikian, bukan tak mungkin laba bersih VIVA akan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. (inx)