Release Insider | LANUD Wiriadinata yang merupakan pangkalan TNI AU, resmi menjadi bandara komersial. Dengan demikian, masyarakat asal Tasikmalaya yang mau mudik lebaran kini lebih mudah dan cepat karena bisa memakai pesawat.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menyaksikan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, TNI AU, dan Pemerintah Kota Tasikmalaya terkait pemanfaatan Lanud Wiriadinata sebagai Bandar Udara di Tasikmalaya pada Sabtu (10/6).
Dengan ditandatanganinya kerja sama tersebut, Lanud Wiriadinata akan menjadi bandara komersil yang melayani penerbangan dari dan ke Tasikmalaya. Dalam sambutannya, Presiden berpesan kepada Menteri Perhubungan (Menhub) agar menambah panjang landasan yang sebelumnya 1.200 meter menjadi 1.600 meter.
Baca juga: Tiga Lanud TNI AU Jadi Bandara Komersial
”Sekarang kan runway-nya 1.200 meter, saya minta Menhub memperpanjang tahun ini hingga 1.600 meter. Anggarannya ada tidak? Tuh ada, tinggal saya lihat akhir tahun ini panjang (runway) sudah tambah lagi 400 meter, jadi 1.600 meter,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi mengingatkan terkait persoalan prosedur harus diselesaikan sesuai aturan. ”Perlu saya ingatkan persoalan-persoaan prosedur yang harus dilalui. Jadi segala persoalan yang terkait dengan aset agar diselesaikan sesuai aturan perundang-undangan yang ada bersama-sama dengan Kementerian Keuangan,” kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri Perhubugan Budi Karya Sumadi mengatakan dalam laporannya bahwa Pemanfaatan Pangkalan Udara Wiriadinata menjadi bandar udara, merupakan komitmen Pemerintah dalam membangun konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta memberikan pelayanan kepada masyarakat.
”Kementerian Perhubungan sangat menyadari dan terus meningkatkan kapasitas dalam pelayanan transportasi di Provinsi Jawa Barat, oleh karena itu kami siap melakukan pengembangan Lanud Wiriadinata untuk pemenuhan pelayanan transportasi udara wilayah Timur dan Selatan Jawa Barat dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan,” tutur Menhub.
Budi meyakini, pengembangan Lanud Wiriadinata akan meningkatkan produktivitas masyarakat dan memperkuat persatuan.
”Pengembangan Bandar Udara ini tentu akan memperteguh komitmen membangun dari pinggiran, mendorong produktivitas masyarakat dan daya saing di pasar internasional serta yang tak kalah penting adalah dapat makin memperkuat kebhinekaan,” ucap Menhub.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Carliyan, Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Kurniawan, Plt Sekretaris Daerah Ivan Diksan.
Baca juga: Terminal Baru di Sejumlah Bandara AP II Beroperasi
Slot masih terbatas
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengungkapkan, saat ini slot penerbangan ke Bandara Wiriadinata masih terbatas. Akan tetapi, pihaknya akan sesegera mungkin menyelesaikan masalah tersebut.
Sementara ini, lanjut Agus, baru Wings Air yang mengajukan izin terbang dengan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta ke Bandara Wiriadinata Tasikmalaya. Hanya saja, karena keterbatasan slot penerbangan, Kemenhub masih mempertimbangkannya.
”Ini disebabkan penerbangan komersial memiliki slot penerbangan yang terbatas. Semoga dalam waktu satu bulan ke depan, Bandara Wiriadinata bisa segara melayani penerbangan umum,” ujarnya menambahkan.
Menurut Agus, ke depannya akan dibangun terminal penumpang di Lanud Wiriadinata. Dengan demikian, terminal bandara milik TNI AU dan umum akan terpisah.
Bandara Wiriadinata menjadi salah satu bagian rute penerbangan di wilayah selatan Jawa. Diharapkan, beroperasinya Lanud Wiriadinata sebagai bandara umum mampu mendongkrak ekonomi Tasikmalaya.
Perlu diketahui, proses penetapan Lanud Wiriadinata sebagai bandara umum berawal dari Surat Wali Kota Tasikmalaya ke Menteri Perhubungan Tanggal 21 Oktober 2015 perihal Permohonan Izin Lanud Wiriadinata dapat melayani penerbangan sipil.
Lanud Wiriadinata, terletak ± 6 Km dari pusat Kota Tasikmalaya dengan jarak tempuh menggunakan transportasi darat kurang lebih 15 menit. Luas lahannya kurang lebih 70 Ha dan dimiliki oleh TNI-AU.
Lanud Wiriadinata memiliki panjang landasan 1.200 m dan lebar 30 meter. Apron 37 m x 37 m sehingga mampu melayani jenis pesawat ATR-72. (inx)