Mengadopsi Inovasi Mal Pelayanan Publik ala Azerbaijan, Kenapa Tidak?

Mal Pelayanan Publik
Ilustrasi (Foto: IST)

Release Insider | NEGARA Azerbaijan telah menerapkan inovasi mal pelayanan publik untuk memudahkan akses bagi setiap warganya. Selain Azerbaijan, negara-negara seperti Inggris, Kanada, dan Georgia, sudah melakukannya terlebih dulu.

Konsep ’’One Stop Shop’’ yang diusung mal pelayanan publik ini, sangat efektif untuk memotong jalur birokrasi, sekaligus meminimalisasi korupsi. Terlebih, saat ini masyarakat cenderung lebih tahu akan hak-hak mereka, termasuk mendapatkan informasi berkualitas terkait pelayanan publik.

Hal ini wajar, karena warga sudah terbiasa menerima pelayanan maksimal dari sektor swasta. Nah, sudah waktunya mereka juga mendapatkan servis yang sama dari pelayanan pemerintah.

Baca juga: Yuk, Siapkan Ide untuk Inovasi Pelayanan Publik 2017

Mal pelayanan publik merupakan sebuah terobosan di mana warga dapat menerima berbagai layanan publik yang terpusatkan di satu tempat. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur, pun mengimbau agar instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, terus melakukan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Salah satunya dengan mendorong terbangunnya mal pelayanan publik, sehingga masyarakat tidak direpotkan. ’’Cukup datang ke satu tempat, semua pelayanan bisa diperoleh,” ujar Asman Abnur dalam seminar inovasi pelayanan publik di Ambon, belum lama ini.

Asman menambahkan, mal pelayanan publik sudah berhasil dikembangkan di Azerbaijan, sebuah negara kecil yang cepat berkembang, meskipun usianya masih relatif muda. Untuk itu, Menteri mengajak instansi pemerintah, terutama Pemda untuk mencontoh apa yang sudah dilakukan negara tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa mengatakan perlunya reward bagi pegawai negeri yang melakukan dan menumbuhkembangkan inovasi pelayanan publik di instansinya.

’’Reward itu bisa diwujudkan dalam bentuk promosi jabatan,” ujarnya dalam seminar yang merupakan rangkaian peringatan Hari Pers Nadional (HPN) 2017 tersebut.

Diah menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Maluku Said Assagaff yang telah mengembangkan sejumlah inovasi. Tetapi ia berharap agar inovasi itu bisa lebih dikembangkan lagi, sehingga memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Baca juga: Pemberantasan Pungli dan Sikap Skeptik Masyarakat

Menurut Gubernur, inovasi yang dilakukan di Maluku antara lain sistem pelayanan pasien Gawat darurat secara terpadu di rumah sakit. Tahun 2016, Gubernur Maluku dinobatkan sebagai salah satu dari enam kepala daerah yang inovatif di bidang sosial kemasyarakatan.

Adapun inovasi yang dilakukan adalah menciptakan kerukunan antar umat, yakni membangun perkampungan multi etnis /kultur. ’’Inovasi ini akan menjadi laboratorium kerukunan antar etnis dan suku bangsa,” ujarnya.

Said Assegaff juga mengaku gembira karena pada 3 – 10 Februari 2017, Ambon menjadi fokus perhatian dari pemerintah pusat, dengan digelarnya Hari Pers Nasional (HPN) di ibukota Provinsi Maluku ini. Betapa tidak, hotel-hotel di Ambon penuh, perekonomian pun menggeliat.

’’Kami mohon maaf kalau ada sementara pejabat penting dari pusat dan berbagai daerah tidak kebagian kamar hotel. Bahkan di rumah Dinas Gubernur juga penuh,” imbuhnya.

Momentum HPN di Ambon tahun ini, diharapkan mampu memotivasi warga masyarakat Kota Ambon untuk bangkit untyk meningkatkan kesejahteraan. Bagi aparatur negara, Menteri Asman Abnur menekankan perlunya melakukan perubahan mindset, sehingga menjadi pelayan bagi masyarakat yang baik.

’’Layani masyarakat dengan baik dan ramah karena masyarakat adalah majikan,” kata Menteri menegaskan. (inx)