Nias, Surga Bahari yang Belum Tereksplor Maksimal

Nias Pesona Pulau Impian

Release Insider | SELAMA ini, Kepulauan Nias belum tereksplor maksimal. Padahal, kepulauan yang berada di sebelah barat Pulau Sumatera ini merupakan surga bahari dan budaya.

Ketua Himpunan Masyarakat Nias Indonesia, Marinus Gea, mengungkapkan, Nias atau yang disebut Tano Niha dalam bahasa daerahnya, memiliki beragam keunggulan. Di antaranya adalah budaya lompat batu atau fahombo yang masih dipertahankan, Fataele, Maluaya (tari perang), Ho Ho, Mogaele dan lain-lain juga masih tetap dipertahankan dan dilestarikan.

Karena itu, Marinus yang juga anggota Komisi I DPR RI siap menggelar Pesta Ya’ahowu 2016. Melalui kegiatan tersebut, kata Marinus, Nias akan mengembangkan potensi pariwisata dengan proyeksi 300.000 wisatawan pada 2017.

Dengan rangkaian wisata budaya dan sumber daya bahari yang ada, Marinus sangat yakin bahwa Nias akan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia.

’’Nias itu sangat indah, penuh dengan wisata budaya dan titik destinasi bahari yang mempesona, tapi belum tergarap untuk menjadi roda perekonomian daerah. Karena itu, kami mengharapkan dengan diadakannya Pesta Ya’ahowu 2016 ini, selain untuk menjadi ajang promosi wisata, juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya sektor pariwisata dalam meningkatkan perekonomian,” kata Marinus Gea saat ditemui Release Insider (MRI Group) di kantornya, Gedung Nusantara I DPR/MPR RI, Selasa (16/8).

Ia memaparkan, rangkaian Pesta Ya’ahowu akan berlangsung pada 17 September – 26 November 2016. Ada sekitar 3.000 personil untuk acara pembukaan pada 17-19 September 2016, acara budaya, perlombaan olahraga tradisional hingga pemilihan Duta Wisata.

’’Pada acara pembukaan, Menko Maritim Luhut Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menkumham Yasonna Laoly akan hadir di Bawo Mataluo, Nias Selatan,” ucap Marinus.

Untuk mendukung keberlangsungan acara ini, Marsinus menjelaskan, infrastruktur, transportasi dan akomodasi sudah disiapkan dan dikoordinasikan dengan kementerian terkait.

’’Bandara Binaka Nias, saat ini memiliki kapasitas landasan untuk pesawat sekelas ATR. WingsAir sudah reguler 7 kali penerbangan dalam sehari dan Garuda 2 kali dalam sehari. Untuk transportasi selama acara berlangsung, sudah ada koordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk mempersiapkan bis ukuran 3/4 sejumlah 12-15 bis,” papar Marsinus.

Sementara untuk akomodasi, Marsinus menjelaskan, ada hotel melati dan homestay yang akan melayani arus wisatawan yang hadir saat Pesta Ya’ahowu berlangsung.

’’Pesta ini melibatkan keseluruhan pemerintah daerah yang ada di Pulau Nias, yaitu Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, dan Kota Gunungsitoli dan juga peran serta seluruh putra Nias yang saat ini bekerja atau belajar di luar Nias,” ucap Marsinus. (aan)