Release Insider I PERHELATAN Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Palembang pada 18 Agustus – 2 September mendatang, bisa membawa dampak besar bagi pariwisata nasional. Utamanya dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Dalam rangka memberikan semangat kepada para atlet yang akan bertanding serta menjadi ajang promosi Asian Games 2018, warga Jakarta pun disuguhkan 18th Parade Asian Games 2018 pada Minggu pagi (13/5). Acara parade dimeriahkan berbagai pihak, baik pemerintah, BUMN, swasta maupun komunitas yang turut memberikan dukungan pada penyelenggaraan Asian Games 2018.
Parade tersebut dilaksanakan di sekitaran Monas, tepatnya area Bundara Monas melewati Gedung Sarinah, Thamrin, lalu berakhir di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ajang ini memanfaatkan 100 hari jelang Asian Games, tepatnya 98 hari menuju pesta olahraga terbesar di Asia.
Ada 43 grup dengan total peserta mencapai 5.000 orang. Kementerian Pariwisata memberi support dengan mendatangkan Jember Fashion Carnaval (JFC) dalam parade tersebut.
Parade diawali grup yang terdiri dari Bendera Merah Putih, maskot Asian Games 2018, hingga bendera-bendera negara peserta. Tiga maskot Asian Games yang hadir adalah Kaka (Badak Bercula Satu), Atung (Rusa Bawean), dan Bhin Bhin (Burung Cendrawasih). Setelah itu, berturut-turut penampilan dari pemerintah, BUMN, swasta dan komunitas ikut meramaikan acara dengan menampilkan keunikan masing-masing dan warna-warni bernilai budaya.
Baca juga: 3 Faktor Penting Jadi SDM Pariwisata Kelas Dunia
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan, parade ini menjadi upaya mendatangkan keramaian. Selain menunjukan prestasi, ini menjadi ajang persahabatan internasional. Ada banyak kreativitas dari masing-masing negara peserta Asian Games 2018 yang menarik ditampilkan.
’’Demam Asian Games ini harus disebarkan. Ini jadi event terbesar dalam sejarah Indonesia. Venue sudah tidak ada masalah, terkait pengamanan sudah siap. Atlet juga sudah berlatih,” terang Kalla lagi.
Asian Games 2018 menjadi ajang kedua yang digelar Indonesia. Ajang sebelumnya adalah Asian Games 1962. Saat itu, Indonesia untuk pertama kalinya menjadi runner up.
Asian Games 1962 diikuti 24 negara dan 3.000 orang peserta. Namun, eranya sudah berubah. Asian Games 2018 diikuti 45 negara dan melibatkan 18.000 orang.
’’Asian Games 2018 ini berkembang enam kali lipat dari tahun 1962. Dengan upaya parade ini, semua lapisan masyarakat akan mengetahui adanya Asian Games ini, khususnya warga Jakarta dan Palembang. Semua sudah demam Asian Games,” ujar Kalla menegaskan.
Baca juga: Mampukah DKI Jakarta Jadi Role Model Akuntabilitas Kinerja?
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai respons masyarakat sangat positif. Baginya, dukungan masyarakat ini juga berarti respon positif masyarakat terhadap pariwisata di Indonesia.
’’Antusiasme masyarakat ini luar biasa. Mereka memberi perhatian lebih kepada Asian Games melalui parade ini. Dan, parade ini memang menampilkan konten yang bagus dan unik. Penuh ornamen juga warna warni. Pesan berupa branding terkait Asian Games ini tersampaikan dengan baik,” terang Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Pada kesempatan tersebut, Kemenpar menampilkan JFC dengan tema Archipelago Indonesia dan Asialight. Penampilan tim di bawah asuhan Dinan Fariz ini menjadi penutup yang manis pada 18th Parade Asian Games 2018.
Archipelago dikuatkan dengan konten Garuda, Sriwijaya, Lampung, juga Bali. Asialight terdiri dari Kujang, Bian Lian China, dan Ottoman-Turki. Ada juga Korea Selatan, Shogun Jepang, Saudi Arabia, Babylonia-Iran, India, hingga Thailand.
’’JFC ini prestasinya luar biasa. Mereka saat ini terbaik ketiga di dunia. Sudah banyak penghargaan yang didapatkan mereka. Tampilnya JFC ini menjadi puncak dari prestasi dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Sebab, JFC ini merangkum semuanya,” kata Menpar lagi.
Baca juga: BBTF Harus Jadi International Travel Mart
Selain itu, penyelenggaraan ajang olahraga internasional Asian Games juga memiliki dampak langsung dan tidak langsung yang berkontribusi terhadap pariwisata. Dampak langsungnya yakni peningkatan kunjungan wisman, berkembangnya infrastruktur, serta peningkatan ekonomi. Sementara, dampak tidak langsungnya yakni media value yang tinggi, nama Indonesia akan menjadi sorotan sekitar 200 negara yang menayangkan Asian Games 2018.
’’Media Value Asian Games begitu tinggi. Karena itu, pariwisata Indonesia akan semakin hits karena adanya penyelenggaraan perhelatan olahraga akbar ini” kata Menpar.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, yang juga hadir dalam acara parade menyatakan, bahwa penyelenggaraan Asian Games akan menjadi kebanggaan bagi Indonesia dan Jakarta. Untuk itu, Jakarta siap menjadi salah satu lokasi penyelenggaraannya.
’’Asian Games buat DKI adalah lapangan kerja. Dan ini menjadi tuntutan warga jakarta,” ucap Sandi. (aan)