Schneider Electric Resmikan Pabrik Terbesar di Asia

Pabrik Terbesar
Seorang pekerja tengah megoperasikan mesin di pabrik Schneider Electric di Cikarang. (Foto: Schneider Electric for Release Insider)

Release Insider | PERUSAHAAN spesialis di bidang manajemen energi dan automasi, Schneider Electric, meresmikan pabrik terbesar di Asia. Ya, terbesar, karena ekspansi pabriknya di Cikarang ini memiliki luas 33.000 meter persegi dengan jumlah karyawan lebih dari 1.000 orang.

Selain itu, ini menjadi pabrik ”Engineer to Order” untuk perangkat LV dan MV. Pabrik terbesar di wilayah Asia ini pun siap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan global akan perangkat LV dan MV yang berkualitas. Acara peresmian pabrik terbesar ini turut dihadiri oleh jajaran manajemen Perusahaan. Antara lain Xavier Denoly selaku Country President Schneider Electric Indonesia, Riyanto Mashan selaku East Asia & Japan ETO Supply Chain VP at Schneider Electric, Tommy Leong selaku President, East Asia & Japan at Schneider Electric, dan Jim Tobojka selaku Senior Vice President Global Supply Chain East Asia & Japan at Schneider Electric.

Hadir pula tamu-tamu kehormatan, yaitu Ir. Zakiyudin, MA selaku Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Murtaqi Syamsudin selaku Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Barat dan Lampung.

Xavier menuturkan, solusi perangkat LV dan MV semakin mutlak dibutuhkan seiring dengan makin tingginya konsumsi listrik. Di Indonesia sendiri, tingkat konsumsi listrik selama periode 2000-2014 mengalami pertumbuhan rata-rata 6,8 persen per tahun akibat laju pertumbuhan ekonomi dan perkembangan infrastruktur.

’’Terlebih lagi di tengah proyek elektrivikasi 35.000 MW yang saat ini tengah digalakkan Pemerintah, kebutuhan akan proteksi dalam sistem distribusi listrik menjadi sangat penting. Inilah peranan dari perangkat LV dan MV sebagai pengendali, pengatur, pengukur serta memberikan perlindungan terhadap pembangkitan, transmisi dan distribusi listrik,” katanya di sela acara peresmian pabrik terbesar di Cikarang, Rabu (8/3).

Schneider Electric Indonesia terus menanggapi kebutuhan ini dengan menyediakan berbagai solusi LV dan MV – dari komponen standar hingga panel distribusi berdesain khusus – yang memungkinkan pelanggan untuk mengambil bagian dalam era baru manajemen energi yang aman dan terandalkan. Hal ini sesuai dengan slogan Perusahaan, yaitu ’’Life is On” berupa komitmen kuat untuk menyediakan solusi yang aman dan terandalkan, di mana pun, untuk siapa pun, dan kapan pun.

Baca juga: Mencegah Kebakaran Akibat Korsleting

Agar lebih efisien dalam memberikan respons lebih cepat ke pasar – terutama pasar LV dan MV – Perusahaan memperluas pabrik Schneider Electric Cikarang. Pabrik ini merupakan integrasi dari tiga pabrik yang sebelumnya beroperasi secara terpisah, yaitu: Schneider Electric Cikarang, Schneider Electric Pulogadung, dan Schneider Electric MCB (Cibitung).

Pabrik Schneider Electric Cikarang merupakan pabrik ”Engineer to Order” yang artinya melibatkan proses manufaktur yang berpatokan pada kebutuhan spesifik setiap konsumen. Seluruh komponennya didesain, direkayasa dan dibangun sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pihak pemesan.

Pabrik ini menawarkan proses yang solid dan terpadu dalam satu atap, dari mulai inspeksi dan penyimpanan material, perakitan secara mekanik, pemasangan komponen dan kabel, pengecekan kualitas, pengetesan produk, pelaksanaan factory acceptance test, hingga ke pengemasan dan pengiriman barang.

Untuk terus mempertahankan dan meningkatkan pelayanan, seluruh proses tendering, engineering, dan project management di Schneider Electric Cikarang dibantu dengan menggunakan perangkat lunak khusus untuk memastikan proses yang lebih cepat, akurat, dan terukur serta menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

Sebagai pabrik pabrik terbesar untuk perangkat LV dan MV, selain melayani kebutuhan lokal, pabrik ini juga mengekspor produknya ke Vietnam, Korea, Thailand, Malaysia, Australia, Afrika Selatan, Singapura, Uni Emirat Arab, Filipina, dan Kamboja untuk memenuhi kebutuhan dari segmen utilities, bangunan, pembangkit listrik, minyak & gas, industrial (pertambangan, mineral dan metal), hingga bandara.

Baca juga: Ecostruxture, Solusi Cerdas untuk Rumah Sakit

Bagi Perusahaan, peranan pabrik Schneider Electric Cikarang tidak hanya sebagai upaya peningkatan bisnis, namun juga sebuah cara untuk meningkatkan persentase Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam menyediakan peralatan elektrikal yang di produksi di Indonesia yang mampu membantu Pemerintah dalam melancarkan proyek elektrifikasi 35.000 MW.

Menurut Xavier, pabrik ini mempekerjakan 100 persen tenaga kerja lokal dan bekerja sama dengan 56 persen pemasok lokal. Selain itu, Schneider Electric Cikarang juga mampu memproduksi perangkat LV dan MV dengan kandungan lokal yang cukup signifikan yakni hingga 38 persen.

’’Pada akhirnya, kami berharap pabrik ini dapat memberikan pengalaman baru dan lebih baik, baik itu untuk karyawan, mitra kerja, dan tentunya konsumen kami. Kami percaya pabrik ini akan membuka babak baru bagi perjalanan sukses kami selama lebih dari 40 tahun di Indonesia,” tutup Xavier. (aan)