
Kebutuhan akan senjata baru bagi TNI sangat penting. Kita harus bahkan mungkin wajib memiliki senjata yang setara dengan negara lain. Karena itulah PT Pindad (Persero) berupaya semaksimal mungkin melakukan pengembangan terhadap senjata-senjata yang sudah dibuat sebelumnya.
Empat senjata baru pun telah diluncurkan oleh PT Sindad, yaitu Senapan Serbu (SSB), Senapan Serbu SSZ Subsonic 5,66 mm, Sub Machine Gun PMS dan Pistol G2 premium.
Lalu, berapa harga senjata-senjata tersebut? Direktur Komersial PT Pindad Widjajanto mengungkapkan, senapan G2 Premium dibanderol sekitar Rp 35 juta. Harga tersebut sudah termasuk pajak.
’’Tetapi, kalau harga untuk anggota TNI berbeda lagi karena TNI dibebaskan pajak,’’ katanya.
Untuk tiga jenis senapan lainnya belum bisa dipastikan harganya. Namun Widjajanto memperkirakan harganya lebih mahal dari senjata generasi sebelumnya.
’’Untuk jenis SS3, SS2 Subsonic dan PMS kami belum merilis harga resmi, tetapi kalau mengacu pada SS2 yang lama harganya Rp 23 jutaan ke atas. Tinggal nanti pilihannya pakai teleskop atau tambahan lain. Itu opsional,’’ katanya.
Sementara itu Silmy Karim, direktur PT Pindad menjelaskan Senapan Serbu SS3 merupakan pengembangan dari seri senapan serbu Pindad sebelumnya, yaitu SS2. Untuk SSZ menggunakan amunisi kaliber 7,62 mm dan didesain sebagai designated marksman rifle dalam pasukan yang membutuhkan akurasi tinggi.
Sedangkan, senapan Serbu SSZ Subsonic didesain khusus dengan peredam (silencer) dan amunisi subsonic (di bawah kecepatan suara) 5,56 mm sehingga cocok untuk operasi khusus yang membutuhkan kemampuan pergerakan senyap.
Sub Machine Gun PMS didesain dengan sistem penembakan gas operated dengan amunisi 9 mm. PMS lahir dari kebutuhan untuk mendukung operasi tempur jarak dekat, pembebasan sandera atau perang kota.
Pistol G2 Premium lahir dari pengembangan desain dan frame pistol yang merupakan implementasi dari masukan para pengguna untuk meningkatkan kemampuannya. Pistol G2 Premium menggunakan amunisi dengan kaliber 9 mm dengan jarak tembak efektif 25 meter yang ditujukan untuk para atlet menembak di kalangan militer dan sipil.
’’Persembahan industri pertahanan kepada rakyat Indonesia umumnya, kepada TNI, Polri, olahraga dan lembaga pengguna. Serta mendukung fungsi pasukan,’’ kata Silmy saat peluncuran di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/6).
Sementara Menteri Pertahahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan apresiasi dan kebanggaannya kepada Pindad yang mampu berperan sebagai produsen penyumbang alat pertahanan yang selalu berinovasi dan melakukan pengembangan untuk negara.
’’Pertahanan yang tangguh adalah kebutuhan bangsa dan demi mencapai kepentingan nasional. Dan untuk mencapai posisi tersebut tentu saja angkatan kita membutuhkan peralatan pendukung yang terbaik,’’ kata Ryamizard.
Ryamizard menambahkan, industri pertahanan merupakan faktor utama pertahanan negara sehingga harus terus diberdayakan dan menjadikan kita sebagai negara mandiri. ’’Diharapkan kita memperkuat industri pertahanan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan luar negeri. Mari kita bangun industri pertahanan untuk RI dan hilangkan ego sektoral,’’ tegas Ryamizard.
PT Pindad (Persero) sendiri sejak berdiri tahun 1983 telah memproduksi berbagai jenis senjata mulai dari senjata laras panjang, senjata genggam, pistol dan lainnya. Setiap produksi diutamakan untuk menyuplai kebutuhan peralatan pertahanan dan keamanan nasional serta untuk memenuhi pemesanan dari pihak lain.
Produksi senjata baru terus ditingkatkan kualitasnya berdasarkan penelitian dan pengembangan dari tenaga-tenaga ahli Pindad bersama dengan pengguna produk untuk menetapkan spesifikasi yang dibutuhkan. Dalam setiap produksi, proses optimasi dilakukan untuk memperoleh unjuk kerja dari senjata yang maksimal. Pemeriksaan dilakukan pada setiap proses manufaktur mulai dari penerimaan material sampai proses akhir pembuatan produk.
Seluruh produk telah diuji dan memenuhi standar internasional salah satunya Mil STD. Sistem mutu selalu dipelihara dengan menerapkan sistem mutu ISO 9000-2008 yang disertifikasi oleh LRQA.
Senjata Pindad memiliki akurasi yang baik dan ketahanan di medan peperangan sesuai dengan kebutuhan pertahanan dan keamanan. Beberapa senjata telah berhasil meraih prestasi lomba tembak antar angkatan darat se-Asia Tenggara (AARM) dan lomba tembak Angkatan Darat se-Asia Pasifik (ASAM), serta Lomba Tembak tahunan yang diselenggarakan oleh Tentara di Raja Brunei (BISAM). (aan)