Ondel-Ondel Taiwan Meriahkan Cap Go Meh di Central Park Mall

Ondel-ondel Taiwan

Release Insider | BEGITU menyebut nama Ondel-Ondel Taiwan, apa yang ada di pikiran Anda? Samakah dengan Ondel-Ondel Betawi?

Sekilas, memang sama. Ondel-Ondel Taiwan maupun yang asli Betawi, sama-sama berwujud boneka besar. Yang menggerakkannya pun sama-sama manusia.

Bedanya, jika Ondel-Ondel Betawi lebih menekankan unsur budaya. Sang boneka ”mewakili” masyarakat dengan pakaian adatnya.

Sedangkan Ondel-Ondel Taiwan merupakan ”perwujudan” dari para dewa, sesuai kepercayaan masyarakat setempat. Nah, Ondel-Ondel yang di negeri asalnya disebut Taiwan Electric Techno Neon Gods, ini ikut memeriahkan perayaan Cap Go Meh di Central Park Mall, Jakarta Barat, akhir pekan lalu.

Untuk menghadirkan Ondel-Ondel Taiwan ini, pihak Central Park Mall bekerja sama dengan Neo Soho dan Taipei Economic & Trade Office (TETO) in Indonesia. Ondel-Ondel Taiwan menambah semarak aksi Chinese Art & Cultural, dan Guzheng Performance di Atrium Neo Soho.

Marketing Commuication Manager Central Park Mall dan Neo Soho Welly Adi, menjelaskan perayaan ini juga menghadirkan promo tenant yang menjual makanan khas Imlek yaitu Lontong Cap Gomeh di Kafe Betawi dan Sate Khas Senayan. Mereka menawarkan diskon khusus sebesar 20 persen bagi pemegang kartu member 360.

”Untuk menghibur pengunjung setia Central Park Mall dan Neo Soho, kami menghadirkan Taiwan Electric Techno Neon Gods Performance atau yang lebih dikenal sebagai Ondel-ondel Taiwan,” kata Welly di mall yang merupakan bagian dari Mega Integrated Complex Podomoro City, di sela-sela acara Cap Go Meh, Jumat (10/2).

Welly juga menambahkan, perayaan yang bertema Spring in The City ini juga menghadirkan Lion Dance atau Barongsai dari Kong Ha Hong. Selain itu, ada Chinese Acrobatic, Chinese Rooster Dance, dan Guzheng Performance oleh Sinying Taizih.

Ketua Sinying Taizih Temple Committee Wang Hsien-Chang menjelaskan bahwa para pendukung acara semuanya berasal dari Vihara Sinying Taizih di kota Tainan.

”Sejak kecil para pelaku atraksi sudah dilatih untuk melakukan gerakan, baik tarian maupun akrobatik dengan menggunakan ritme musik. Jadi bergerak berdasarkan alunan musik, mereka tahu jika sudah di ketukan tertentu geraknya harus apa,” tutur Wang Hsien-Chang.

Tarian yang dibawakan menurut Wang Hsien-Chang adalah mewujudkan kelincahan Dewa Nacha, salah satu dewa dalam kepercayaan mereka. Mereka sudah melakukan pertunjukan keliling dunia seperti ke Amerika dan China.

Untuk pertunjukan Barongsai, Neo Soho yang bersegmen kelas menengah atas ini mempercayakannya pada Perguruan Kong Ha Hong yang dipimpin oleh Anton Chandra.

”Murid perguruan yang terlibat pada acara kali ini sekitar 30 orang, ada yang bertanggung jawab pada barongsai dan alat musik,” kata Anton.

Direktur Divisi Informasi Media TETO Ismail Mae mengungkapkan harapannya agar pertunjukan ini bisa memberikan informasi yang lebih banyak tentang Taiwan kepada warga Indonesia.

”Dengan menghadirkan Ondel-ondel Taiwan yang menggabungkan inovasi penggabungan tarian tradisional dan musik masa kini, kami berharap bisa menarik para wisatawan Indonesia untuk berkunjung ke Taiwan yang saat ini sudah menjadi salah satu Top Ten Countries sebagai tujuan pariwisata,” ucap Ismail Mae.

Ismail Mae memaparkan pada 2016, sudah ada 10 juta wisatawan yang datang mengunjungi Taiwan, dan 140.000nya berasal dari Indonesia.

”Kami belum memasang target wisatawan untuk tahun 2017. Akan tetapi kami mengharapkan tentunya akan lebih tinggi dibandingkan 2016,” ucap Ismail Mae. (aan)