Menpar: Media Harus Jadi PR Pariwisata Nasional

MENTERI Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan bahwa peran media sangat penting dalam Pariwisata Nasional guna meningkatkan pergerakan wisatawan ke destinasi yang ada di Indonesia. Karena itu, media harus bisa berperan sebagai public relations (PR) dalam kepariwisataan nasional.

Hal ini ditegaskan Menpar dalam acara Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) 2015 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (11/12). Ia bahkan berharap, media-media nasional bisa lebih ‘menahan diri’ terkait pemberitaan yang justru bisa merugikan kepariwisataan.

”Misalnya tentang gunung meletus atau bencana asap beberapa waktu lalu. Hal ini akan berdampak pada penurunan jumlah wisatawan,” katanya.

Dalam hal ini, Menpar berharap media di Indonesia dapat mencontoh Thailand. Menurutnya, media-media di negara Gajah Putih itu tidak pernah memberitakan hal-hal yang bisa merugikan kepariwisataan mereka.

”Wonderful Indonesia bukan brandingnya Kemenpar, ini brandingnya country. Seperti halnya Thailand dengan branding Amazing Thailand. Ini mewakili negara. Jadi, saya harap media kita bisa mencontoh Thailand, harus bisa PRing branding Wonderful Indonesia,” tandasnya.

Pembangunan pariwisata nasional, imbuhnya, harus mengedepankan pendekatan pentahelix, yang terdiri dari unsur pemerintah, pelaku bisnis, akademisi, komunitas, dan media.

Banyak informasi mengenai destinasi pariwisata yang disampaikan melalui media cetak (koran dan majalah), elektronik (tv  dan radio), dan media online (web), ikut mendorong  wisnus melakukan perjalanan wisata di tanah air  serta memberikan dampak positif terhadap meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

”Jumlah kunjungan wisman  pada Januari hingga Oktober  2015  mencapai  8,017 juta atau tumbuh 3,38%, sedangkan pergerakan wisnus pada Januari hingga September 2015 sebanyak 187,3 juta perjalan. Kita harapkan akhir tahun ini target kunjungan 10 juta wisman dan pergerakan 255 juta perjalanan wisnus akan terlampaui.  Kesemua capaian ini berkat dukungan peran media dalam memberitakan pariwisata sehinggaa mendorong minat wisatawan berwisata di Indonesia,” katanya. (inx)