Make Over Toba, Mampukah Saingi Bali?

danau toba

SEBAGAI salah satu kawasan wisata yang dipersiapkan sebagai destinasi unggulan, Danau Toba perlu make over total. Diawali dengan membenahi infrastruktur.

Targetnya untuk menyaingi Bali. Mampukah pemerintah mewujudkannya, mengingat popularitas Bali sudah sangat tinggi?

Baca juga: Tahun Depan BBTF Harus Menjadi International Travel Mart

Paling tidak, dengan menjadikan Danau Toba sebagai destinasi unggulan, pemerintah tak melulu mengandalkan Bali. Destinasi lain pun perlu dipersiapkan sehingga wisatawan memiliki banyak pilihan.

Jelajah Danau Toba
Jelajah Danau Toba

Kembali ke soal Toba. Menurut Deputi 3 Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya, Ridwan Djamaludin, pembangunan infrastruktur dan program kebersihan Toba sudah dimulai.

”Mulai beroperasinya Bandara Silangit, adalah salah satunya. Proyek infrastruktur lain yang sedang dikerjakan adalah Bandara Sibisa yang berjarak 7 km dari Prapat. Selain itu, ada pembangunan dan pengembangan geopark di sekitar Danau Toba juga sudah dimulai,” ungkap Ridwan.

Baca juga: Penyelenggaraan Borobudur Internasional 10K dan Half Marathon 2015 Berhadiah Rp1,6 Miliar

Ia memperkirakan, untuk pembangunan Bandara Sibisa dan proyek geopark, secara fisik akan selesai dalam waktu 3 tahun.

”Tol dari Tebing Tinggi ke Prapat serta penambahan dan pemanfaatan Bandara Silangit saat ini sudah berjalan. Jalan lingkar luar dan lingkar dalam pun sudah masuk dalam perencanaan program PU,” papar Ridwan lebih lanjut.

Potensi alam Danau Toba memang seharusnya bisa menjadi daya pikat wisatawan.

Semoga dengan ”wajah baru” nanti, Danau Toba akan meraih masa keemasan.

Apalagi, saat ini telah disiapkan peraturan presiden (perpres) terkait pembentukan Badan Otorita Danau Toba. Suratnya sendiri sedang menunggu paraf dari Menko Maritim Rizal Ramli untuk selanjutnya disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Provinsi Nusa Tenggara Barat Targetkan 3 Juta Turis

”Target kita untuk perpres disesuaikan dengan perkataan Menteri Pariwisata yang menyebutkan 30 Juni sudah selesai,” ucap Ridwan. (aan)